Terkait Otonomi Khusus : Ada KWAS Di Sorowako, Di Mahalona Raya Ada APMAR


Garismerah, Luwu Timur - Tak Beda Jauh Tujuan dan  Keberadaan Kerukunan Wawainia Asli Sorowako disingkat (KWAS) begitupun Asosiasi Pengusaha Mahalona Raya (APMAR).


Tujuan Dibentuknya Asosiasi Pengusaha Mahalona Raya (APMAR)  Tak lain untuk mewadahi kepentingan masyarakat  Mahalona Raya dan menjalin hubungan yang harmonis dengan perusahaan PT. Vale maupun Perusahaan Mitra PT. Vale Indonesia Tbk yang melakukan Aktivitas Di Desa Mahalona Kec. Towoti, Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan.


Selain  itu  untuk menyelesaikan sengketa lahan guna mendapatkan dana kemanusiaan yang dikelola oleh Perusahaan.


Asosiasi ini juga bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi dan kerjasama antara masyarakat dan perusahaan dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan.


Ketua Asosiasi APMAR, Ikhsan yang akarab disapa Ikhsan Kado, usai terpilih mengatakan. Dengan terbentuknya Asosiasi Pengusaha di Mahalona Raya diharap aktif memperjuangkan kesempatan dan kesetaraan yang sama khususnya bagi para pengusaha lokal untuk terlibat langsung dalam sektor pertambangan.


Sebab itu, Kata Ikhsan, nasib pengusaha lokal saat ini masih mengharapkan kebijakan oleh pihak PT Vale Indonesia kiranya Mahalona Raya mendapatkan perlakuan khusus (otonomi khusus) sebagai warga masyarakat lokal yang ada di sekitar wilayah pertambangan.


“Saya menginginkan dengan adanya Asosiasi ini akan ada keadilan di mahalona raya untuk rekan pengusaha serta adanya perhatian khusus dari PT Vale terhadap pengusaha di mahalona raya(otonomi khusus) Sebab mahalona raya adalah sebagai wilayah yg paling dekat dari objek tambang PT Vale,” ungkap, Ikhsan Kado, Ketua Asosiasi APMAR. Rabu (14/05/25) sore.



Kenapa tidak, menurut Ikhsan Kado, perusahaan PT Vale Indonesia sudah puluhan tahun berada di Bumi Batara Guru dan sekarang giliran Mahalona Raya yang masuk sebagai wilayah terdekat (Terdampak) dengan pertambangan.


“Dari sekian puluh tahun kehadiran PT Vale di bumi Batara guru baru kali ini mahalona raya meminta otonomi khusus sebagai wilayah terdampak paling terdekat dari areal pertambangan PT Vale,” terangnya.


Lanjut Ikhsan menambahkan, adanya Asosiasi ini diharapkan dapat menjadi gerbang untuk masa depan Mahalona Raya sebagai terkhusus Desa yang berada di wilayah sekitar pertambangan.


Maka dengan itu, pemberdayaan atau kesejahteraan masyarakat di sekitar tambang (Terdampak Tambang) seyogyanya mendapatkan perlakuan khusus.


“Karena Asosiasi ini adalah gerbang masa depan mahalona raya untuk agenda pertambangan dalam memaksimalkan perputaran ekonomi,” tambahnya.


Labih jauh, Ikhsan menyampaikan. Asosiasi APMAR akan senantiasa menyambut baik bagi pengusaha dari luar Mahalona Raya yang hendak bergabun dengan melalui mekanisme pendaftaran yang telah disepakati oleh penasehat dan pengurus.


“Saat ini yang tergabung ada 19 badan usaha, dan Asosiasi mahalona raya welcome untuk pengusaha di luar mahalona raya dengan catatan melalui musyawarah dengan penasehat dan pengurus, Apapun syarat untuk bergabung adalah melalui mekanisme pendaftaran yang telah disepakati oleh penasehat dan pengurus,” tutup Ikhsan Kado yang juga salah satu Tokoh Pemuda Mahalona. (*)