1 Muharram 1447 H, Dua Warga NTT Mantap jadi Muallaf di Bumi Panrita Kitta

Doc. Yaser dan Seprih mantap jadi Muallaf di masjid Agung Sinjai 
Garismerah | Sinjai - Di moment tahun baru Islam 1 Muharram 1447 H, dua warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT) mantap menjadi Muallaf di Bumi Panrita Kitta julukan Daerah Kabupaten Sinjai.


H. Yaser (21) dan Seprih (14) mengikrarkan dua kalimat syahadat dan memeluk Islam secara resmi di Masjid Agung Nujumul Ijtihad Sinjai, usai salat ashar, Jumat, 27 Juni 2025.


Keduanya datang bersama Imam Masjid Al Muhsinin Aruhu, Orang Tua/Wali Muallaf dan didampingi kepala KUA dan Staf KUA Bulupoddo, dengan penuh keyakinan dan keteguhan hati, untuk menjemput hidayah Allah yang telah lama ia cari.


Yaser dan Seprih menyampaikan bahwa keputusannya untuk menjadi seorang muslim lahir dari hati bukan karena paksaan dari siapapun.


Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keputusannya memeluk Islam adalah keputusan tepat karena melihat bagaimana Islam mengajarkan kebenaran dan kebaikan.


"Di tengah usaha untuk bangkit dari ajaran agama sebelumnya, justru saya merasa semakin terpanggil. Saya merasakan bahwa inilah saat yang tepat, dan saya ingin menjalani hidup baru dengan pondasi keimanan," tambah Seprih sambil menahan haru.


Sebelum masuk Islam, Yaser dan Seprih diketahui menganut agama Katolik. Ia menjelaskan bahwa perjalanannya mengenal Islam bukanlah hal yang instan. 


Sudah bertahun-tahun ia mengamati dan merenungi nilai-nilai Islam dari lingkungan terdekatnya, sampai akhirnya ia merasa siap mengambil langkah besar ini.


Proses pengislaman berlangsung penuh khidmat yang dilaksanakan oleh Ketua MUI Kab. Sinjai didampingi oleh Imam Masjid Al Muhsinin Aruhu dan di saksikan langsung oleh KEMENAG Kab. Sinjai, BAZNAS Sinjai, orang Tua/Wali Muallaf serta para pengurus masjid dan jamaah yang memadati area masjid.


Dengan suara lirih namun penuh keteguhan, Yasir dan Seprih mengucapkan dua kalimat syahadat:


"Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah." Ucapnya 


Takbir menggema di dalam masjid, Beberapa jamaah tampak meneteskan air mata, larut dalam haru menyaksikan momen sakral tersebut.


Ketua MUI Kab. Sinjai berpesan agar Yaser dan Seprih terus memperdalam pengetahuan agamanya dan tidak ragu untuk belajar dari lingkungan sekitar.


"Islam adalah agama yang penuh rahmat. Untuk saudari kita ini, perjalanan baru telah dimulai. Teruslah belajar, teruslah memperbaiki diri. Kami dari pengurus masjid siap mendampingi dan membantu kapanpun diperlukan," ujar Ketua MUI Sinjai.


Badan Pengelola Masjid Agung Nujumul Ijtihad Sinjai juga menegaskan bahwa pengislaman Yaser dan Seprih sudah melalui prosedur yang sesuai dan akan menjadi bagian dari program pembinaan mualaf yang rutin dilakukan.


"Kami menyambut setiap saudara baru dalam Islam dengan tangan terbuka. Komitmen kami adalah bukan hanya menyaksikan proses syahadat, tetapi juga memastikan mereka mendapatkan bimbingan dan pembelajaran agama secara berkelanjutan," ujar Pengurus Masjid Agung Sinjai.


Yaser dan Seprih pun tampak lega dan bahagia usai prosesi, dan saat itu juga Seprih mengganti nama menjadi Ridho dan Yasser mengganti nama menjadi Ibrahim.


Momentum ini, mereka berharap keputusannya menjadi muslim bisa menjadi awal dari kehidupan yang lebih tenang dan bermakna. (*)