Garismerah | Sinjai – Rencana eksplorasi tambang emas di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel), menuai penolakan keras dari berbagai elemen.Doc. Abdul Azis, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia Kecamatan Sinjai Barat
Gelombang penolakan kali ini datang dari (DPK) Dewan pimpinan Kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sinjai Barat.
Ketua DPK KNPI Sinjai Barat, Abdul Azis menyatakan dengan tegas penolakan kehadiran tambang emas oleh PT Trinusa Resource di wilayah Kabupaten Sinjai.
"Dengan ini saya menyatakan dengan tegas menolak rencana ekplorasi tambang emas PT Trinusa Resource di Sinjai, kami berkomitmen untuk berada di barisan warga yang terancam dan akan selalu menolak rencana tambang emas ini," ujar Abdul Azis kepada Majesty, pada Selasa (17/6/2025).
Diketahui, PT Trinusa Resource telah mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan luas 11.326 hektar yang mencakup empat kecamatan yakni Kecamatan Sinjai Barat, Kecamatan Bulupoddo, dan Kecamatan Sinjai Tengah dan Sinjai Selatan.
IUP tersebut diterbitkan berdasarkan SK sejak 3/18/2013 hingga 3/18/2033
*Kerusakan Lingkungan Didepan Mata*
Selanjutnya, Abdul Azis menilai, bahwa jika tambang emas tersebut beroperasi maka berbagai kerusakan lingkungan mengancam penduduk.
Tapi Azis optimis bahwa bersama warga dan seluruh elemen pemuda dan masyarakat tidak membiarkan tambang emas oleh PT Trinusa Resource beroperasi di Sinjai.
"Kami menilai proyek tersebut mengancam ekosistem, sumber air, serta kehidupan masyarakat sekitar dan muaranya akan sampai pada kebutuhan Air sehari-sehari di pusat kota yang hulunya berada di Sinjai Barat melintasi kecamatan bulupoddo tentu ini salah salah satu akan berdampak belum lagi yang lainnya," katanya.
Di Desa Terasa Sinjai Barat, lanjut Abdul Azis, sangat melimpah hasil buminya, bagaimana mungkin akan dihancurkan hanya karena demi kekayaan segelintir orang saja.
"Contoh misalnya di Desa Terasa. Di Desa Terasa ini sangat melimpah hasil buminya, cokelat, cengkeh, padi dan segala macam yang ditanam warga di sana sangat tergantung dengan ekosistem alami yang di milikinya," tambahnya.
Untuk itu, pemerintah diminta untuk tidak tinggal diam atas rencana eksplorasi tambang tersebut.
Menurut Azis, pemerintah harus peduli atas nasib warga setempat yang jika alamnya akan dibabat, bagaimana akan jangka panjangnya.
"Sejauh ini, yang saya perhatikan, bahwa belum pernah ada tambang yang karena beroperasi warga lokal sejahtera. Justru mereka yang paling terdampak, yang datang umumnya dari luar bukan warga sekitar (ruang hidup dirampas sejahtera juga tidak)," imbuhnya.
"Jalanan di Desa Terasa belum diperbaiki kini muncul kabar jauh lebih menyakitkan (tambang emas)," sambung Azis yang juga turut prihatin berbagai persoalan di Desa Terasa, Sinjai Barat.
Selain itu, Azis menyatakan akan melawan berbagai bentuk rencana pertambangan yang mengancam alam di Sinjai.
"Setiap hari di sajikan dengan persoalan-persoalan klasik, makan dengan ini kami bersama unsur pemuda dan masyarakat yang tergabung akan mengawal pembangunan di Sinjai Barat dan akan melawan seluruh bentuk pengrusakan lingkungan". tutup Azis.
Namun begitu, aktivis di Kabupaten Sinjai ini juga bijak menyikapi hal tersebut, menurutnya perlu kajian lebih dalam terkait hal tersebut serta kebenarannya.
"Menyikapi seluruh isu yang beredar pada sosial media dan media, terkait tambang, saya selaku Ketua KNPI Sinbar menyikapi tentunya dengan seksama bijak menghimbau agar jangan terlalu fokus di lain sisi kita perlu kaji kebenarannya, dan tetap waspada, membaca keadaan kalau memang benar adanya maka kami bersama pemuda dan masyarakat tentunya akan menolak sampai akhir," pungkasnya. (**)