Garismerah, Luwu Timur – Polemik rekrutmen tenaga kerja yang melibatkan salah satu kontraktor PT Vale Indonesia terus menjadi sorotan beberapa hari terakhir dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Peduli Kebenaran (GEMPA) Indonesia.
Isu calon karyawan yang belum juga diberangkatkan bekerja hingga dugaan penahanan ijazah asli, akhirnya ditanggapi pihak perusahaan melalui Penanggung Jawab Operasional (PJO) yang baru saja ditunjuk.
Dalam keterangannya, Penanggung Jawab Operasional (PJO) PT. Tri Mahmud Jaya (TMJ) menegaskan bahwa dirinya baru mengetahui persoalan tersebut setelah ramai diberitakan media dan mendapat perhatian dari LSM Gempa Indonesia. Ia menyebut saat ini perusahaan masih berada dalam masa transisi sehingga sangat membutuhkan proses evaluasi menyeluruh di internal.
“Saya baru menjabat sebagai PJO, Masalah ini saya ketahui setelah ramai diberitakan. Saat ini kami berada pada masa transisi, jadi sebisa mungkin kami akan melakukan evaluasi internal agar sistem sebelumnya bisa diperbaiki. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman LSM maupun media karena hal ini menjadi masukan berharga,” ujar Ramli 20/08/2025.
Lebih jauh ia menegaskan komitmen perusahaan untuk menindaklanjuti persoalan yang mencuat, termasuk memastikan dokumen karyawan tidak bermasalah serta seluruh proses rekrutmen berjalan sesuai aturan ketenagakerjaan yang berlaku.
“Kami akan mengecek semua data dan dokumen terkait. Prinsipnya, tidak boleh ada pihak yang dirugikan. Ini menjadi prioritas kami dalam evaluasi ke depan,” tambahnya.
Pihak kontraktor juga menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah daerah dan lembaga masyarakat dalam memberikan masukan konstruktif agar proses penyelesaian berjalan transparan dan adil.
“Kami sangat membutuhkan masukan dari pemerintah daerah, Disnaker, maupun lembaga masyarakat agar solusi yang ditempuh benar-benar berpihak pada tenaga kerja lokal. Perusahaan terbuka untuk duduk bersama mencari jalan terbaik,” tegasnya.
Dengan adanya klarifikasi ini, publik menantikan langkah konkret perusahaan dalam menyelesaikan masalah rekrutmen, sekaligus memastikan praktik serupa tidak kembali terjadi di kemudian hari.
Lp : Fl